SEMARANG,- Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Tengah menyatakan, proses Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) akan selesai pada 2013. Dengan demikian, pada 2014 nanti, KTP lama atau konvensional sudah tidak lagi berlaku.
Sejauh ini perekaman data e-KTP telah mencapai 83,26 persen. Bahkan, di sebagian daerah e-KTP telah mendistribusikan kepada warga dan siap untuk digunakan, antara lain Kabupaten Pati, Kota Surakarta, dan Kota Salatiga.
Kepala Bagian Kependudukan Disnakertransduk Jateng, Susi Handayanie mengatakan, meski telah dibagi, e-KTP itu belum bisa difungsikan sepenuhnya pada tahun 2013. Sebab belum ada regulasi yang mengatur penggunaannya di sektor penting seperti kepolisian, perbankan, pertanahan, dan pajak. Agar dapat digunakan, pemerintah pusat sedang menyiapkan nota kesepahaman untuk mensinkronisasi data E-KTP dengan instansi di lintas sektor tersebut.
"Masyarakat bisa menggunakan e-KTP, namun harus disertakan foto kopi KTP lama. Ini semata karena hal teknis, terkait kesiapan regulasi dan sinkronisasi data e-KTP dan instansi terkait di lintas sektor," jelas Susi di kantornya, Senin (19/11)
Untuk daerah lain yang belum menerima pembagian e-KTP, diminta lebih bersabar. Sebab pendistribusian e-KTP memakan waktu lebih lama ketimbang pelaksanaan perekaman data. Pasalnya, petugas kependudukan harus melakukan proses sortir, untuk mengkroscek e-KTP satu persatu. "Karena lebih njelimet, satu persatu harus disortir sebelum dibagikan kepada pemiliknya. Ada e-KTP yang salah cetak atau salah data yang dikembalikan kepada pemerintah pusat," ujar Susi.
E-KTP yang akan diberlakukan resmi pada tahun 2014, kata Susi, akan berlaku seurmur hidup. Di dalamnya, menyimpan beberapa data pemilik, antara lain biodata penduduk, tanda tangan, pas foto dan sidik jari yang tersimpan pada sebuah chip di dalam kartu.
Data di dalam chip juga tidak dapat dicloning, sehingga, hanya ada satu data yang dimiliki satu orang. Selain itu, di dalam kartu juga tersimpan alat penangkap signal agar dapat dideteksi alat pembaca atau card reader. "Maka e-KTP tidak boleh distaples, karena akan merusak antena penangkap signal," katanya.
Sumber | suara merdeka
Portal Informasi Seputar Ungaran, Salatiga, Ambarawa dan Sekitar Kabupaten Semarang
Tuesday, November 20, 2012
Monday, November 19, 2012
Lowongan Kerja PT SAI Garments Industries - Semarang
Membutuhkan S1 Segala Jurusan di Semarang November 2012 PT SAI Garments Industries - Semarang, Jawa Tengah : 16 November 2012
Spesifikasi dan Persyaratan Pelamar Pekerjaan
memberikan persyaratan, ketentuan dan spesifikasi pekerjaan sebagai S1 Segala Jurusan di Semarang November 2012 PT SAI Garments Industries yang akan ditempatkan di Semarang, Jawa Tengah.
Dibawah ini rincian lengkap persyaratan, spesifikasi lowongan pekerjaan, jadual wawancara dan alamat serta kontak (email / nomor telepon) perusahaan . Peta lokasi wawancara kerja atau lokasi kantor dapat dilihat dibawah detail lowongan ini.
KESEMPATAN KERJA
M A N A G E M E N T T R A I N E E
PROGRAM PERSIAPAN DAN PEMBENTUKAN LEADER
SYARAT :
Pria / Wanita
S1 segala jurusan
IPK min 2,75
Tegas, memiliki jiwa kepemimpinan
Aktif berorganisasi ( nilai plus )
Mampu berbahasa Inggris ( nilai plus )
SERTAKAN DALAM SURAT LAMARAN :
Daftar Riwayat HidupIjazah, Daftar Nilai
Foto 4×6 sebanyak 2 lembar
Foto copy KTP
Surat bukti sehat dari Puskesmas
SKCK ( Surat Keterangan Catatan Kepolisian ) legalisir
Lamaran lengkap kirim via surat ke :
HRD. PT. SAI GARMENTS INDUSTRIES
JL. BRIGJEND SUDIARTO KM 12
SEMARANG
Spesifikasi dan Persyaratan Pelamar Pekerjaan
memberikan persyaratan, ketentuan dan spesifikasi pekerjaan sebagai S1 Segala Jurusan di Semarang November 2012 PT SAI Garments Industries yang akan ditempatkan di Semarang, Jawa Tengah.
Dibawah ini rincian lengkap persyaratan, spesifikasi lowongan pekerjaan, jadual wawancara dan alamat serta kontak (email / nomor telepon) perusahaan . Peta lokasi wawancara kerja atau lokasi kantor dapat dilihat dibawah detail lowongan ini.
KESEMPATAN KERJA
M A N A G E M E N T T R A I N E E
PROGRAM PERSIAPAN DAN PEMBENTUKAN LEADER
SYARAT :
Pria / Wanita
S1 segala jurusan
IPK min 2,75
Tegas, memiliki jiwa kepemimpinan
Aktif berorganisasi ( nilai plus )
Mampu berbahasa Inggris ( nilai plus )
SERTAKAN DALAM SURAT LAMARAN :
Daftar Riwayat HidupIjazah, Daftar Nilai
Foto 4×6 sebanyak 2 lembar
Foto copy KTP
Surat bukti sehat dari Puskesmas
SKCK ( Surat Keterangan Catatan Kepolisian ) legalisir
Lamaran lengkap kirim via surat ke :
HRD. PT. SAI GARMENTS INDUSTRIES
JL. BRIGJEND SUDIARTO KM 12
SEMARANG
Pameran Foto Salatiga Tempo Dulu di gedung GPD Kota Salatiga
Salatiga Kota : Sebanyak 150 foto lawas Kota Salatiga tempo dulu dipamerkan di gedung GPD Kota Salatiga, Jawa Tengah sejak Sabtu (17/11) hingga Minggu (18/11). Pameran itu diadakan untuk menumbuhkan kecintaan warga Kota Salatiga terhadap kotanya.
"Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana sejarah kota ini, dan penampakan wajahnya di masa lalu. Dengan foto-foto ini, orang akan diajak kembali ke masa lalu dan membandingkannya dengan kondisi sekarang," ujar Eddy Supangkat, Manajer Griya Media, sebuah badan usaha penerbitan di Kota Salatiga.
Pameran itu diadakan atas kerja sama penerbitan Griya Media dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Salatiga serta Dinas Pendidikan Salatiga. Selain pameran foto, diadakan pula workshop fotografi, juga berbagai lomba untuk siswa TK dan SD mulai dari lomba mewarnai, menulis surat untuk Wali Kota Salatiga, membuat puisi tentang Salatiga, dan lomba mendongeng untuk guru.
Sumber | Kompas
"Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana sejarah kota ini, dan penampakan wajahnya di masa lalu. Dengan foto-foto ini, orang akan diajak kembali ke masa lalu dan membandingkannya dengan kondisi sekarang," ujar Eddy Supangkat, Manajer Griya Media, sebuah badan usaha penerbitan di Kota Salatiga.
Pameran itu diadakan atas kerja sama penerbitan Griya Media dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Salatiga serta Dinas Pendidikan Salatiga. Selain pameran foto, diadakan pula workshop fotografi, juga berbagai lomba untuk siswa TK dan SD mulai dari lomba mewarnai, menulis surat untuk Wali Kota Salatiga, membuat puisi tentang Salatiga, dan lomba mendongeng untuk guru.
Sumber | Kompas
Saturday, November 17, 2012
Panwaslu Kabupaten Semarang belum punya kantor..
"Padahal, keberadaan kantor penting untuk operasional para anggota Panwaslu yang telah dilantik beberapa waktu lalu," ujar Ketua Divisi SDM dan Kelembagaan Panwaslu Kabupaten Semarang, Mardoyo, Jumat (16/11).
Selain dirinya, ada dua anggota Panwaslu lain meliputi Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Agus Riyanto, dan Anggota Divisi Penanganan Pelanggaran, Bambang Purwanto. Sehubungan hal itu, pihaknya akan segera menghadap Bupati dan Sekda Kabupaten Semarang, untuk meminta fasilitas kantor kesekretariatan.
Disamping memerlukan sebuah kantor sekretariat, menurut Mardoyo, Panwaslu Kabupaten Semarang juga butuh dukungan tenaga kesekretariatan yang biasanya diambilkan dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkab Semarang.
Terlepas dari keterbatasan tadi, Panwaslu Kabupaten Semarang akan langsung bergerak cepat agar memenuhi jadwal kegiatan yang sangat mendesak. Termasuk mengejar ketertinggalan beberapa tahapan pemilu yang sudah berjalan.
"Yang pertama kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Semarang terkait pengadaan kantor sekretariat dan pembentukan pegawai sekretariat. Kemudian berkoordinasi dengan stakeholder. Setelah itu baru mengarah ke perekrutan panitia pengawas kecamatan (Panwascam) karena deadline 10 Desember 2012 mereka harus sudah dilantik," jelasnya. (Pudyo Saptono)
Sumber | Suara karya
Thursday, November 15, 2012
Foto Karnaval 1 Muharram 1434 H (1 Suro) Di Kota Salatiga
Salatiga Kota.-Berikut Ini Foto-foto Karnaval 1 Muharram 1434 H (1 Suro) di Kota salatiga, yang diikuti Dari berbagai sekolah, Diantaranya MTS,SMP,SMA Kota salatiga, Foto Ini Diambil tepat Ditaman Sari/ depan Mall Ramayana Kota salatiga. dan pada Saat Karnaval Melakukan Start setelah menghadap Bpk Walikota Salatiga.
untuk melihat lebih jelas, Klik Pada gambarnya
Tradisi Unik Desa Sidomulya, Ungaran pada 1 Suro
Ungaran Kota.- Desa Sidomulya, Ungaran, Jawa Tengah tak beda dengan desa-desa lain pada umumnya. Yang membedakan adalah adanya acara tradisi lempar ketupat. Acara ini digelar dalam rangka tahun baru Jawa 1 Suro yang berbarengan dengan 1 Muharram dalam kalender penanggalan Islam.
Ketika bunyi suara tiang listrik dipukul berarti saatnya ratusan warga desa, dari usia muda hingga orang tua, laki-laki dan perempuan, semuanya turun ke jalan membawa ketupat dan sayur.
Setelah diawali dengan membacakan doa-doa untuk memohon keselamatan, semua warga makan ketupat bersama. Setelah itu, puncak acaranya adalah perang ketupat. Semua warga saling melempar ketupat dengan sisa yang masih ada.
Acara perang ketupat ini dipercaya bisa membuang sial dan bencana. Sebaliknya, jika perang ketupat tidak digelar, maka akan terjadi bencana. Itulah tradisi Desa Sidomulyo yang biasa digelar ketika menyambut 1 Suro.
Sumber | Liputan 6
Ketika bunyi suara tiang listrik dipukul berarti saatnya ratusan warga desa, dari usia muda hingga orang tua, laki-laki dan perempuan, semuanya turun ke jalan membawa ketupat dan sayur.
Setelah diawali dengan membacakan doa-doa untuk memohon keselamatan, semua warga makan ketupat bersama. Setelah itu, puncak acaranya adalah perang ketupat. Semua warga saling melempar ketupat dengan sisa yang masih ada.
Acara perang ketupat ini dipercaya bisa membuang sial dan bencana. Sebaliknya, jika perang ketupat tidak digelar, maka akan terjadi bencana. Itulah tradisi Desa Sidomulyo yang biasa digelar ketika menyambut 1 Suro.
Sumber | Liputan 6
Tuesday, November 13, 2012
SMA 1 Ungaran: Membuat Meriam Dalam Festival
KOMPAS.com/ SYAHRUL MUNIR Festival dolanan anak di SMA 1 Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (13/11/2012). |
Itulah sekelumit gambaran dari suasana "Festival Dolanan Anak" yang digelar di SMA 1 Ungaran, Jalan Diponegoro, Ungaran, Selasa (13/11/2012) pagi. Meriam itu terbuat dari bambu atau disebut mercon bumbung.
Sejumlah permainan tradisional diperlombakan antarkelas. Mulai dari egrang, lompat tali, dakon, betengan, bakiak batok dan gobak sodor. Nuansa tradisional makin kental karena seluruh siswa, guru dan karyawan semuanya mengenakan busana tradisional. Sebagian besar laki-laki memakai sorjan dan wanitanya memakai kebaya tanpa make up.
"Kegiatan ini bertujuan nguri-uri budaya Jawa yang makin luntur. Di era digital ini generasi muda perlu kita kenalkan pada ikon-ikon tradisi yang bernilai adiluhung sehingga mereka tak lupa pada jati dirinya," kata Hartanto, kepala SMA 1 Ungaran.
Festival dolanan anak yang kali pertama digelar oleh SMA unggulan Kabupaten Semarang ini diawali dengan pawai menyusuri sejumlah ruas jalan di kota Ungaran dengan jalan kaki. Para siswa menyambut kegiatan ini dengan antusias.
"Ternyata permainan tempo dulu itu asyik juga ya dimainin. Bagus kalau menjadi agenda rutin," ungkap Desta, siswa kelas 10. Tak ketinggalan, stand jajanan pasar menjadi serbuan para siswa.
Karena selain enak, aneka jajan pasar seperti gethuk, cenil dan juga minuman dawet dijual oleh panitia OSIS dengan harga murah. Melihat kemeriahan festival dolanan anak dan respon para siswa tersebut, Hartanto yang baru tiga bulan menjabat sebagai kepala SMA 1 Ungaran ini bertekad menjadikannya agenda tahunan sekolah. "Tahun depan kita akan buat yang lebih meriah dan lebih baik lagi," pungkas Hartanto.
Sumber | Kompas
Saturday, November 10, 2012
Beberapa Sebab Kemacetan Ungaran-Bawen
Bergas Kab. Semarang - Volume kendaraan bukan merupakan satu-satunya penyebab kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Diponegoro, Ungaran sampai Pasar Karangjati, Kabupaten Semarang.
Seperti halnya yang terjadi Sabtu (10/11) siang menjelang sore ini. Kemacetan hari ini lebih disebabkan karena ramainya pertigaan atau perempatan akses jalan ke beberapa wilayah di Kabupaten Semarang oleh angkutan umum.
Menurut salah satu petugas dari Polsek Bergas, Bribtu Supeno, yang gerjaga di pos polisi, kemacetan akan diperparah lagi dengan tibanya jam bubaran pabrik. "Puncak macet sekitar pukul empat sampai enam sore, yang sekarang belum seberapa," kata Supeno.
Karena kemecetan itu, laju kendaraan baik dari arah Semarang ke Solo atau sebaliknya menjadi tersendat. Kemacetan baru bisa diurai menjelang tanjakan Bawen. Selebihnya lalu-lintas lancar sampai kota Salatiga.
Sumber | sm
Seperti halnya yang terjadi Sabtu (10/11) siang menjelang sore ini. Kemacetan hari ini lebih disebabkan karena ramainya pertigaan atau perempatan akses jalan ke beberapa wilayah di Kabupaten Semarang oleh angkutan umum.
Menurut salah satu petugas dari Polsek Bergas, Bribtu Supeno, yang gerjaga di pos polisi, kemacetan akan diperparah lagi dengan tibanya jam bubaran pabrik. "Puncak macet sekitar pukul empat sampai enam sore, yang sekarang belum seberapa," kata Supeno.
Karena kemecetan itu, laju kendaraan baik dari arah Semarang ke Solo atau sebaliknya menjadi tersendat. Kemacetan baru bisa diurai menjelang tanjakan Bawen. Selebihnya lalu-lintas lancar sampai kota Salatiga.
Sumber | sm
Tahanan Kota Salatiga Pakai Rompi Baru
Peluncuran rompi tahanan dilakukan Rabu (7/11) di Kejari Salatiga. "Ini untuk langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Terobosan ini sebagai bagian upaya kami untuk bekerja lebih baik lagi, selain upaya-upaya lainnya dalam penegakan hukum," tutur Pelaksana Harian Kajari Salatiga Setyo Pranoto.
Kepala Seksi Pidana Umum Yusup Hadiyanto mengatakan, pemakaian baju tahanan dilakukan sejak status penahanan dilimpahkan ke kejaksaan. Yakni mulai pelimpahan tahap kedua dari polisi ke jaksa, atau pelimpahan tersangka dan barang bukti, maka tahanan harus mengenakan rompi khusus berwarna merah.
Rompi dipakai setiap kali mereka keluar sel untuk dibawa dalam persidangan atau keperluan lainnya. Bila di pengadilan majelis hakim tidak keberatan, maka rompi khusus tetap harus dikenakan. Kejari Salatiga kini sedikitnya menahan 25 tersangka atau terdakwa berbagai perkara. Mereka dititipkan di Rumah Tanahan Salatiga.
Dalam peluncuran rompi tahanan hari ini, empat tahanan dihadirkan. Bagian belakang rompi bertuliskan Tahanan Kejaksaan Negeri Salatiga, sementara di bagian depan terdapat nomor, dan logo kejaksaan yang berseloka Satya Adi Wicaksana. Menurut Yusup, rompi dibuat dengan desain unik agar tidak mudah dilepaskan.
Sumber | Suara Merdeka
Thursday, November 8, 2012
Pabrik jamu Sido Muncul Bergas, Kab Semarang Diduga Limbahnya cemar
Petugas penyidik BLH Propinsi Jawa Tengah, Sisbambang mengatakan, pengujian terhadap sampel air limbah baru dapat diketahui hasilnya dua pekan ke depan. "Untuk tingkat keasaman atau PH dan suhu udara kondisinya dinyatakan aman. Namun, untuk kandungan lainnya perlu pembuktian uji laboratorium," kata Sisbambang, saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Mas'ud Ridwan meminta agar LH obyektif dalam melakukan penelitiannya. Terlepas dari itu, pihaknya juga berharap perusahaan memperhatikan aspek lingkungan terutama kepada warga yang terkena dampak limbah yang diduga berasal dari PT Sido Muncul.
"Bila terbukti pencemaran tersebut berasal dari PT Sido Muncul kami pun mendesak pihak perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada warga serta memperbaiki jaringan IPAL," ungkap Masud.
Dikabarkan sebelumnya, pencemaran limbah cair Sido Muncul mencemari sumber air dangkal dan area persawahan di Dusun Kalisori, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Selain sumur, pencemaran diduga mengakibatkan beras produksi petani tidak layak konsumsi.
Sumber | Kompas
Monday, November 5, 2012
Wali Kota Salatiga mengawali panen lele perdana
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengawali panen lele perdana di Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukt Kota Salatiga, Jumat (2/11) yang disaksikan ratusan warga, kelompok tani, dan para pejabat. Panen tersebut hasil kolam melalui Progran Padat Karya Produktif tahun 2012.
Pemerintah Kota Salatiga dalam hal ini Dinsosnakertrans membangun kolam budidaya lele di Kelurahan Dukuh dengan menggunakan dana yang bersumber APBN tahun anggaran 2012. Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan ekonomi bagi warga di Kelurahan Dukuh.
Kolam dibuat dengan memanfaatkan tanah bengkok seluas 5.000 meter persegi. Karena masih tahap awal, sekarang ini lokasi baru dibuat dua kolam. Kolam tersebut dikelola oleh kelompok tani sebanyak 88 orang yang terbagi dalam 4 kelompok tani.
Kepala Dinsosnakertrans Kota Salatiga Sri Jokonurhadi berharap lokasi kolam di kelurahan Dukuh menjadi sentra budidaya lele di Salatiga. Harapannya semua lahan bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kolam, sehingga bisa mencukupi kebutuhan lele di Kota Salatiga ini.
"Selain itu dengan adanya program padat karya dapat melibatkan banyak warga sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Dukuh," katanya.
Kolam lele dibangun sejak 2 Mei dan pada tanggal 24 Mei selesai. Setelah dikondisikan selama satu bulan, bibit lele ditabur dengan jumlah 1.000 ekor. Dan pada masa panen sekarang ini lele berumur 4 bulan. Target pemasaran adalah pedagang pecel lele dan rumah makan, namun sudah dibeli pedagang ikan dengan harga 12.500/kg.
Sementara itu Wali Kota menyampaikan rasa bangganya kepada para petani yang telah berkarya dengan melakukan bididaya lele. "Pembangunan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran. Oleh karena itu semoga kegiatan ini bisa diikuti oleh kelompok tani lainnya," kata Wali Kota.
Sumber | SM
Pemerintah Kota Salatiga dalam hal ini Dinsosnakertrans membangun kolam budidaya lele di Kelurahan Dukuh dengan menggunakan dana yang bersumber APBN tahun anggaran 2012. Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan ekonomi bagi warga di Kelurahan Dukuh.
Kolam dibuat dengan memanfaatkan tanah bengkok seluas 5.000 meter persegi. Karena masih tahap awal, sekarang ini lokasi baru dibuat dua kolam. Kolam tersebut dikelola oleh kelompok tani sebanyak 88 orang yang terbagi dalam 4 kelompok tani.
Kepala Dinsosnakertrans Kota Salatiga Sri Jokonurhadi berharap lokasi kolam di kelurahan Dukuh menjadi sentra budidaya lele di Salatiga. Harapannya semua lahan bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kolam, sehingga bisa mencukupi kebutuhan lele di Kota Salatiga ini.
"Selain itu dengan adanya program padat karya dapat melibatkan banyak warga sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Dukuh," katanya.
Kolam lele dibangun sejak 2 Mei dan pada tanggal 24 Mei selesai. Setelah dikondisikan selama satu bulan, bibit lele ditabur dengan jumlah 1.000 ekor. Dan pada masa panen sekarang ini lele berumur 4 bulan. Target pemasaran adalah pedagang pecel lele dan rumah makan, namun sudah dibeli pedagang ikan dengan harga 12.500/kg.
Sementara itu Wali Kota menyampaikan rasa bangganya kepada para petani yang telah berkarya dengan melakukan bididaya lele. "Pembangunan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran. Oleh karena itu semoga kegiatan ini bisa diikuti oleh kelompok tani lainnya," kata Wali Kota.
Sumber | SM
Saturday, November 3, 2012
Langkah Bupati Diapresiasi Lemah Ireng
Bawen. Kab Semarang - Rencana Bupati Semarang, Mundjirin akan membeberkan hasil penilaian tim appraisal independen yang berisi penetapan harga ganti rugi pembebasan lahan milik warga terkena proyek (WTP) mendapat apresiasi dari warga Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Menurut kuasa hukum WTP Lemah Ireng, Heri Sulistiyono, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan Bupati Semarang kepada 47 WTP yang hingga kini masih menolak konsinyasi yang ditetapkan pemerintah. "Rencana tersebut membuat emosi warga Lemah Ireng sedikit menurun. Pasalnya, emosi warga sempat meninggi karena Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang menolak gugatan warga," kata Heri, Jumat (2/11).
Untuk menjawab permintaan Bupati tentang janjinya hendak membeberkan isi penilaian tim appraisal independen bila diminta warga, dirinya berencana akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan WTP guna keperluan menyusun jadwal pertemuan WTP dengan Bupati Semarang.
"Yang pasti saya akan berkoordinasi dahulu pada kedua belah pihak, yakni warga dan Bupati. Secara prinsip, kami mengapresiasi keberanian Bupati membuka hasil penilaian appraisal. Harapannya dalam penyelesaian kasus Lemah Ireng, Bupati selalu berpihak pada warga," jelasnya.
Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, Kepala Desa Lemah Ireng Trimanto menegaskan bila teror yang dilakukan oknum pamong desa yang berinisial SL dan KS tidak benar. Dirinya mengaku sudah menelusuri informasi tersebut, namun belakangan tidak terbukti. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengabaikan teror yang sifatnya mengintimidasi warga untuk melepaskan tanahnya guna keperluan proyek jalan tol.
"Informasi tersebut tidak benar, pasalnya dari penulusan kami di lapangan ternyata hasilnya nihil. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saya menghimbau warga tidak terpancing isu atau teror yang dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab. Jika ada informasi, sebaiknya dilaporkan kepada kami untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
Sementara itu, menyikapi perkembangan konflik di Lemah Ireng, Plt Camat Bawen, Imanun Ciptadi bersama Rois Syuriah NU MWC Bawen, KH Ahmad Dawam menggelar istigosah di Masjid Baittul Izzah. Kegiatan tersebut dihadiri Danramil Bawen, perwakilan petugas dari Polsek Bawen, dan sekitar 200 warga masyarakat Bawen
Sumber | SM
Menurut kuasa hukum WTP Lemah Ireng, Heri Sulistiyono, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan Bupati Semarang kepada 47 WTP yang hingga kini masih menolak konsinyasi yang ditetapkan pemerintah. "Rencana tersebut membuat emosi warga Lemah Ireng sedikit menurun. Pasalnya, emosi warga sempat meninggi karena Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang menolak gugatan warga," kata Heri, Jumat (2/11).
Untuk menjawab permintaan Bupati tentang janjinya hendak membeberkan isi penilaian tim appraisal independen bila diminta warga, dirinya berencana akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan WTP guna keperluan menyusun jadwal pertemuan WTP dengan Bupati Semarang.
"Yang pasti saya akan berkoordinasi dahulu pada kedua belah pihak, yakni warga dan Bupati. Secara prinsip, kami mengapresiasi keberanian Bupati membuka hasil penilaian appraisal. Harapannya dalam penyelesaian kasus Lemah Ireng, Bupati selalu berpihak pada warga," jelasnya.
Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, Kepala Desa Lemah Ireng Trimanto menegaskan bila teror yang dilakukan oknum pamong desa yang berinisial SL dan KS tidak benar. Dirinya mengaku sudah menelusuri informasi tersebut, namun belakangan tidak terbukti. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengabaikan teror yang sifatnya mengintimidasi warga untuk melepaskan tanahnya guna keperluan proyek jalan tol.
"Informasi tersebut tidak benar, pasalnya dari penulusan kami di lapangan ternyata hasilnya nihil. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saya menghimbau warga tidak terpancing isu atau teror yang dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab. Jika ada informasi, sebaiknya dilaporkan kepada kami untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
Sementara itu, menyikapi perkembangan konflik di Lemah Ireng, Plt Camat Bawen, Imanun Ciptadi bersama Rois Syuriah NU MWC Bawen, KH Ahmad Dawam menggelar istigosah di Masjid Baittul Izzah. Kegiatan tersebut dihadiri Danramil Bawen, perwakilan petugas dari Polsek Bawen, dan sekitar 200 warga masyarakat Bawen
Sumber | SM
Thursday, November 1, 2012
Lemah Ireng bawen Kab semarang Mendapat Teror
BAWEN, Kab Semarang - Sejumlah warga terkena proyek (WTP) pembangunan jalan tol Semarang Solo sesi II Ungaran Bawen dari Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang menolak konsinyasi kembali mendapatkan teror dari oknum pamong desa dan organisasi massa tertentu.
Dikatakan Ketua RW 03 Desa Lemah Ireng, Kusman Sutiyono, teror tersebut salah satunya berisi mendesak warga menyerahkan lahannya untuk pembangunan jalan tol.
"Permintaan dari oknum disertai dengan ancaman. Salah satunya, warga yang tidak bersedia menyerahkan lahan atau tanahnya ke depan tidak akan memperoleh pelayanan administrasi dari pemerintah desa. Untuk itu, WTP yang masih tersisa diminta segera mengambil uang konsinyasi pembayaran ganti rugi jalan tol," katanya kepada wartawan, Kamis (1/11).
Dijelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya diketahui dua kali didatangi oknum pamong desa yang berinisial SL dan KS. Hal serupa juga dialami sejumlah Ketua RW di Lemah Ireng dimana WTP tinggal. Walaupun mendapat teror dari oknum tidak bertanggungjawab, dirinya bersama warga mengaku tidak akan terpengaruh dengan tekanan tersebut.
WTP tetap pada sikapnya, yakni menuntut pemerintah bersikap transparan bersedia memperlihatkan hasil penilaian tim appraisal independen yang telah ditunjuk sebelumnya terkait penetapan harga ganti rugi. "Selain pamong desa, ada pula sejumlah orang yang belakangan diketahui merupakan anggota ormas berperawakan layaknya preman yang mendatangi WTP. Namun ketika didesak untuk menunjukkan identitas, mereka tidak mau," papar Kusman.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Semarang, Mundjirin mengaku prihatin atas adanya oknum pamong desa yang berani mengeluarkan ancaman kepada WTP. Terkait dengan tuntutan WTP tentang pemberitahuan hasil penetapan nilai ganti rugi lahan dari tim appraisal independen, pihaknya berjanji akan membeberkan hasilnya asalkan warga bersedia datang sendiri meminta kepada Bupati.
"Pembebasan lahan tidak perlu dilakukan dengan ancaman. Biarlah selegawa yang bersangkutan dalam hal ini WTP itu sendiri, yang penting semuanya harus sesuai ketentuan yang ada. Terkait hasil penilaian tim appraisal, datanya sudah saya pegang. Bagi warga Lemah Ireng yang ingin melihat silahkan datang temui saya" jelas Bupati.
Pihaknya berharap, dengan diberitahukannya hasil penilaian tim appraisal, warga bisa legawa, sehingga proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol di wilayah Lemah Ireng bisa lancar tanpa kendala.
Sumber | SM
Dikatakan Ketua RW 03 Desa Lemah Ireng, Kusman Sutiyono, teror tersebut salah satunya berisi mendesak warga menyerahkan lahannya untuk pembangunan jalan tol.
"Permintaan dari oknum disertai dengan ancaman. Salah satunya, warga yang tidak bersedia menyerahkan lahan atau tanahnya ke depan tidak akan memperoleh pelayanan administrasi dari pemerintah desa. Untuk itu, WTP yang masih tersisa diminta segera mengambil uang konsinyasi pembayaran ganti rugi jalan tol," katanya kepada wartawan, Kamis (1/11).
Dijelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya diketahui dua kali didatangi oknum pamong desa yang berinisial SL dan KS. Hal serupa juga dialami sejumlah Ketua RW di Lemah Ireng dimana WTP tinggal. Walaupun mendapat teror dari oknum tidak bertanggungjawab, dirinya bersama warga mengaku tidak akan terpengaruh dengan tekanan tersebut.
WTP tetap pada sikapnya, yakni menuntut pemerintah bersikap transparan bersedia memperlihatkan hasil penilaian tim appraisal independen yang telah ditunjuk sebelumnya terkait penetapan harga ganti rugi. "Selain pamong desa, ada pula sejumlah orang yang belakangan diketahui merupakan anggota ormas berperawakan layaknya preman yang mendatangi WTP. Namun ketika didesak untuk menunjukkan identitas, mereka tidak mau," papar Kusman.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Semarang, Mundjirin mengaku prihatin atas adanya oknum pamong desa yang berani mengeluarkan ancaman kepada WTP. Terkait dengan tuntutan WTP tentang pemberitahuan hasil penetapan nilai ganti rugi lahan dari tim appraisal independen, pihaknya berjanji akan membeberkan hasilnya asalkan warga bersedia datang sendiri meminta kepada Bupati.
"Pembebasan lahan tidak perlu dilakukan dengan ancaman. Biarlah selegawa yang bersangkutan dalam hal ini WTP itu sendiri, yang penting semuanya harus sesuai ketentuan yang ada. Terkait hasil penilaian tim appraisal, datanya sudah saya pegang. Bagi warga Lemah Ireng yang ingin melihat silahkan datang temui saya" jelas Bupati.
Pihaknya berharap, dengan diberitahukannya hasil penilaian tim appraisal, warga bisa legawa, sehingga proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol di wilayah Lemah Ireng bisa lancar tanpa kendala.
Sumber | SM
Subscribe to:
Posts (Atom)
Jalur Bawen Ungaran Macet Total, akibat Kecelakaan Karambol
Kab Semarang . Jalur Bawen-Ungaran yang macet total akhirnya bisa dilalui setelah proses perobohan jembatan penyeberangan hampir selesai...
-
Kab Semarang . Jalur Bawen-Ungaran yang macet total akhirnya bisa dilalui setelah proses perobohan jembatan penyeberangan hampir selesai...
-
Wali Kota Salatiga Yuliyanto secara simbolis menyerahkan BSM kepada salah satu perwakilan orang tua siswa di SD Kutowinangun 11, Kelur...
-
Laki-laki bernama Senen (50) warga Jl Kemuning, Kel Sendang Mulyo, Kota Semarang ditemukan Tewas Setelah ngamar di Tegal Panas. Kab. Semaran...