TINJAU PETERNAKAN: Gubernur Jateng Bibit Waluyo meninjau peternakan domba di Desa Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Sabtu (20/10). (suaramerdeka.com / Moch Kundori) |
Hal itu disampiakan Gubernur Jateng Bibit Waluyo usai pencanganan program Desa Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang sebagai sentra domba di desa tersebut, Sabtu (20/10. Gubernur didampingi istri Sri Bibit Waluyo dan Bupati Semarang Mundjirin meninjau langsung peternakan domba yang dikembangkan para pemuda desa itu.
"Pemprov Jateng saat ini memelihara sapi pejantan unggulan berjumlah 50 orang di Ungaran. Dari sapi itu nantinya spermanya akan dimabil dan disuntikkan kepada sapi betina lokal sehigga populasinya bisa meningkat mencapai 70 persen pada tahun depan. Saat ini jumlah sapi di Jateng mencapai 2,2 juta ekor," kata Bibit.
Berkaitan dengan swasembada daging itu, Bibit menyebut, Pemprov Jateng akan meminta kepada Presiden RI untuk bisa membantu mendirikan Rumah Pemotongan Hewan di Jateng. Sebab sejauh ini, sapi-sapi dari Jateng dikirm ke Jakarta dalam wujud sapi hidup dan kemudian dipotong di sana.
"Kami meminta babak Presiden RI agar Jateng dibangunkan RPH moderen. Jadi harapannya dengan RPH ini nanti para peternak ke Jakarta menjual daging bukan sapi. Dengan sapi dijual di Jateng harapnnya masyarakat di daerah ini bisa lebih banyak mendapat manfaatnya," tuturnya.
Manfaat yang dimaksud, lanjut Bibit, misalnya kulit sapinya nanti bisa diberdayakan sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Begitu juga tulang sapi akan dihancurkan untuk pupuk. "Jadi kehadiran RPH modern nanti akan membawa manfaat terutama membuka lapangan pekerjaan. Kami berharap tahun 2013 ini semua bisa terealisasi," katanya.
Sumber | SM