Portal Informasi Seputar Ungaran, Salatiga, Ambarawa dan Sekitar Kabupaten Semarang
Tuesday, October 16, 2012
Ungaran: Firnanda Lumpuh,tak sanggup lagi membayar biaya rumah sakit
Bagaimana tidak? Irham Rama Firnanda (10) anak sulung mereka sejak kecil telah mengidap penyakit yang aneh. Perkembangan fisiknya tidak normal, sehingga hari-harinya hanya terkapar di pembaringan tanpa mampu berbicara.
"Satu-satunya perkataan yang jelas hanya mbah dan ma'em. Selebihnya hanya menangis saja," kata Nurul, saat KOMPAS.com bertandang di rumahnya.
Rama lahir dalam kondisi prematur, kata Nurul. Namun demikin kondisi putranya tampak normal dengan bobot 1,5 kilogram. Keanehan baru terhihat saat Rama berusia genap satu tahun. Berat dan kemampuan motoriknya jauh tertinggal dengan anak seusianya.
"Saat itu belum bisa tengkurap, bersuara pun sulit. Pada waktu diperiksakan ke RSUD Ungaran, kata dokter anak saya mengidap pengeroposan tulang," kata Nurul.
Ironisnya, dengan kondisi Rama yang tak normal, orangtuanya justru menghindari dokter dan rumah sakit untuk mengobati Rama. Nurul berdalih, sudah tak sanggup lagi membayar biaya rumah sakit ataupun dokter. Pasalnya, penghasilan suaminya sebagai sopir angkutan kota hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pernah tahun 2005 kami rutin memeriksakan Rama ke RSUD Ungaran. Seminggu dua kali, dengan biaya Rp 400.000 sekali periksa, belum termasuk obatnya. Itu hanya bertahan setahun. Setelah itu kami beralih kepengobatan alternatif yang lebih murah. Alhamdulillah, Rama sekarang sudah bisa tengkurap sendiri," ungkap Nurul.
Tak terhitung berapa puluh pengobatan alternatif yang ia datangi hingga saat ini, dengan harapan agar anaknya sembuh. Nurul juga membantu suaminya untuk mengumpulkan biaya pengobatan dengan berjualan makanan kecil di sebuah pabrik garmen. "Kami ingin sekali Rama tumbuh normal dan bisa bersekolah," kata Nurul, sambil bertanya bagaimana caranya meminta bantuan dari pemerintah.
Saat ditanyakan tentang Jamkesmas maupun Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Nurul hanya menggelengkan kepala, sembari menjawab pendek. "Saya tidak paham."
Sumber | Kompas
Jalur Bawen Ungaran Macet Total, akibat Kecelakaan Karambol
Kab Semarang . Jalur Bawen-Ungaran yang macet total akhirnya bisa dilalui setelah proses perobohan jembatan penyeberangan hampir selesai...
-
Kab Semarang . Jalur Bawen-Ungaran yang macet total akhirnya bisa dilalui setelah proses perobohan jembatan penyeberangan hampir selesai...
-
Wali Kota Salatiga Yuliyanto secara simbolis menyerahkan BSM kepada salah satu perwakilan orang tua siswa di SD Kutowinangun 11, Kelur...
-
Laki-laki bernama Senen (50) warga Jl Kemuning, Kel Sendang Mulyo, Kota Semarang ditemukan Tewas Setelah ngamar di Tegal Panas. Kab. Semaran...