Ilustrasi |
Beruntung aparat dari kepolisian Resor Semarang yang diterjunkan ke lapangan berhasil memisahkan kedua ormas tersebut sehingga bentrokan dapat dihindari. Hasil pantauan di lapangan, laskar GPK yang berpakain serba hitam bertuliskan 'GPK Jibril Divisi Merbabu' itu memulai aksinya dari lapangan Desa Mendut menuju lokalisasi Sukosari (Gembol) dan Tegalpanas. Selanjutnya melewati Lemah Abang menuju Bandungan dengan menumpang belasan mobil dan puluhan sepeda motor.
Ketua GPK Jawa Tengah KH Syihabudin menilai terlalu berlebihan bila masyarakat menilai aksi ini sebagai aksi sweeping. Menurutnya, aksi meluruskan Surat Edaran Bupati tentang Larangan Buka sejak H-7. "Sifatnya pun kami memberikan imbauan kepada pemilik hotel, tempat hiburan, dan warung agar menghormati bulan suci Ramadhan. Jika ada warung yang buka siang hari, maka kami mengingatkan untuk menutup sebagian agar tidak terlihat jelas dari luar," katanya Syihabudin.
"Kami menyayangkan adanya Banser di sejumlah titik lokasi, harusnya mereka berjaga-jaga di gereja, wihara, dan keramaian bukan di tempat hiburan atau maksiat. Jelas aneh bila ada Banser di bulan suci Ramadan yang bertugas di tempat hiburan," tegasnya.
Sementara itu Wakil Komandan Banser Desa Karangtopo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Ahmad Munif saat ditemui wartawan mengatakan, keberadaan pihaknya di Bandungan karena adanya permintaan untuk bergabung mengamankan kawasan tersebut. "Keberadaan kami di Bandungan hanya untuk diperbantukan mengamankan dan menjaga suasana tentram kondusif," ujar Ahmad Munif.
Sumber | Kompas