Belasan warga Lingkungan Junggul, Bandungan, Kabupaten Semarang melakukan penjagaan di jalan masuk lingkungan, Selasa (24/7) malam. (suaramerdeka.com/Ranin Agung) |
Apabila aparat abai ataupun melakukan pembiaran, maka ormas-ormas Islam terpaksa melakukan sweeping atau penyisiran.
"Kalau suara ulama didengarkan oleh pemerintah dan polisi, kami tak perlu sweeping. Sebab, saat ini kemungkaran seolah menantang di depan mata," kata Sekretaris Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GPK Jawa Tengah, M Teguh Santoso, saat ditemui di Markas GPK di Jatisari Ungaran, Rabu (25/7/2012) siang.
Di tempat yang sama, Sekretaris GPK Jateng Mustafid membantah bahwa pihaknya akan melakukan sweeping di Bandungan, seperti santer diberitakan hari ini. Ia meyakinkan bahwa agenda GPK sejauh ini masih berupa pantauan tempat hiburan bukan sweeping. Namun, apabila ditemukan pelanggaran, pihaknya tak segan akan turun ke lapangan melakukan penertiban.
"Sebelumnya kami sudah mengirim surat imbauan pemuliaan Ramadhan kepada Bupati Semarang agar tempat hiburan dan lokalisasi tutup selama Ramadhan," kata Mustafid.
Dikabarkan, Selasa (24/7/2012) malam hingga Rabu pagi, ratusan warga di kawasan wisata Bandungan, Kabupaten Semarang, melakukan penjagaan di semua jalan masuk lingkungan, menyusul adanya sweeping warung makan dari FPI Cabang Jateng, Selasa siang kemarin. Suasana makin mencekam lantaran beredar isu akan ada sweeping susulan dari GPK pada Rabu malam, meski kenyataannya tidak terjadi.
Sumber | Kompas