Ilustrasi tewas |
Keamanan komplek lokalisasi yang terkenal dengan nama Tegal Panas, Triyatno (52) mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00. Ketika itu, korban yang menurut dugaannya penjual kerupuk dan pepaya, datang ke lokasi sekitar pukul 09.30.
"Korban ngamarnya cuma bentar kok, engga ada setengah jam," kata Triyatno di lokasi.
Berdasarkan informasi yang ia dengar, korban sudah selesai "main" dengan Siska. Setelah bercinta, Senen juga sempat membayar dan sudah memakai baju. Tiba-tiba korban merasa pusing lalu rebahan di kasur. Saat rebahan itulah korban kejang-kejang.
Siska dan temannya yang melihat hal itu langsung berlari ke pemilik wisma, Mia dan Sardi untuk meminta tolong. Saat dicek kembali, tubuh korban sudah tidak bergerak dengan menggenggam tas di tangan.
"Kami langsung hubungi polsek dan mayatnya dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Kasatreskrim Polres Semarang AKP Agus Puryadi menambahkan, dugaan sementara korban meninggal karena sakit jantung. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan obat-obatan terlarang dalam pemeriksaan.
Sebenarnya, korban hendak diautopsi, namun pihak keluarga menyatakan menolak dan menerima keadaan. Oleh karena itu, pihaknya menyerahkan jenazah langsung ke keluarga.
Peristiwa itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Bergas dan Polres Semarang. Polisi langsung datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi mengevakuasi mayat korban ke RSUD Ungaran untuk di otopsi.
“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Diduga kuat korban tewas karena sakit jantung,” ujar Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Agus Puryadi.
Sumber | Kompas